BSIP JATIM HADIRI TOT BUSINESS PLAN KOPERASI PETANI DI NTB
Lombok, 16 Mei 2024 - Dalam rangka pelaksanaan Agriculture Value Chain Development/ICARE Project tahun 2024, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian Training of Trainer (ToT) Business Plan Koperasi Petani. Bertempat di Hotel Golden Palace-Mataram, Lombok kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari pada 15-17 Mei 2024. Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si menghadiri kegiatan tersebut didampingi Kasubag TU BSIP Jawa Timur (Putu Bagus Daroini, SP, M.Si) bersama Tim PIU ICARE Jawa Timur (Dr. Gunawan, M.Si; Ratih Sandrakirana, SP, M.Sc; Indra Bagus Raharjo, S.ST, M.Sc).
Kepala BSIP Nusa Tenggara Barat, Dr. Ir. Awaludin Hipi, M.Si menyampaikan sambutan selamat datang kepada peserta kegiatan. "Selamat datang di Pulau Lombok. NTB memiliki keistemawaan terutama untuk destinasi wisata dan budaya. TOT Business Plan ini diikuti kurang lebih 60 peserta dari 9 provinsi. Hari ini dijadwalkan untuk membuat bisnis plan koperasi dan untuk besok Jum'at akan dilakukan kunjungan lapang. Semoga acara ini bisa bermanfaat bagi kita semua".
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Direktur ICARE , Dr. Akhmad Musyafak, SP, MP. "Program ICARE ini berbeda dengan program lain. ICARE berfokus pada lapangan, menata korporasi, menguatkan kelembagaan ekonomi, memperjuangkan petani, serta membangun kemitraan dengan pihak lain. Melalui kegiatan TOT ini, kami berharap peserta harus bisa menularkan ilmu yang telah diperoleh kepada pihak-pihak lain baik di internal BSIP sendiri, dinas terkait maupun petani". Lebih lanjut beliau mengingatkan bahwa tugas yang mendesak saat ini adalah percepatan realisasi, karena ini tahapan penting sebagai syarat top up sehingga harapannya PMU dapat segera berkoordinasi dengan PIU untuk menyiapkan dokumen.
Selanjutnya Koordinator Tim ICARE dari World Bank, Ir. Triyanto Fitriyadi, MIB, MBA memberikan pengantar terkait rencana bisnis korporasi. "Rencana bisnis harus sitematis, strategis dan memberi manfaat yang banyak pada orang lain. Latar belakang rencana bisnis harus disesuaikan dengan rencana bisnis kawasan, rencana bisnis kemitraan, perspektif banker, serta rencana bisnis korporasi petani. Rencana bisnis dikomunikasikan dengan calon investor, penyandang dana, rekanan dan stakeholder lain". Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa rencana bisnis yang disusun harus dapat menjawab tantangan yang ada antara lain kemampuan, SDM, ketersediaan sarana penunjang, dukungan finansial, serta akses pasar. Selanjutnya dilakukan proses TOT pembuatan rencana bisnis koperasi masing-masing lokasi ICARE.
#bsipkementan
#icare
#AgroStandar
#pertanianmajumandirimodern
#pertaniankorporasi
#kawasanpertanian